From Bangka Belitung to East Kalimantan With Love
Post Program Activity (PPA) merupakan bukti dari sebuah komitmen serius para delegasi Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang sejak tahun 2014 PPA menjadi suatu program wajib yang harus dilaksanakan oleh para delegasi terpilih dari tiap-tiap daerah segera setelah purna dari program yang diikuti. PPA yang juga merupakan salah satu penilaian dalam tahap seleksi PPAN di masing-masing daerah harus dilaksanakan sesuai dengan timeline yang diajukan delegasi dalam proposal PPA mereka.
Pada tahun ini salah satu delegasi Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, dr. Yudi Pranata, telah merampungkan PPAnya beberapa waktu yang lalu. Sebenarnya sebagai delegasi SSEAYP Yudi telah melakukan PPA group langsung setelah program selesai. Hal tersebut dikarenakan untuk program SSEAYP, PPA dibedakan menjadi 2 term, yaitu short-term (jangka pendek) dan long-term
(Jangka panjang). Perbedaan antara kedua nya adalah short-term hanya dilakukan
selama satu hari secara bersama oleh para delegasi dan alumni di satu tempat yang telah ditentukan, sedangkan long-term dilakukan oleh masing-masing delegasi secara individu di
masing-masing daerah (provinsi asal). Adapun tema PPA short-term dan long-term yang dipilih Garuda41 (para IPYs SSEAYP 2014) adalah pemilahan dan pemanfaatan sampah.
PPA Short-term Garuda41 telah dilakukan sekembalinya para delegasi ke Indonesia pada 21 Desember 2014 lalu. Bertempat di Kelurahan Manggarai, Jakarta pusat, kegiatan ini berlangsung sejak pukul 7 pagi hingga 12 siang. Ada lebih dari 120 anak dan orang tua yang mengikuti kegiatan ini. Isi kegiatan
adalah mengajarkan anak-anak tentang memilah sampah organik dan non-organik. Para
orang tua diajarkan mengkreasikan kantong plastik bekas menjadi bunga, menganyam
sachet plastik bekas menjadi pita serta cara membuat kompos dari limbah rumah
tangga. Di akhir kegiatan para delegasi Garuda41 menampilkan tarian Liko’ Pulo yang sebelumnya juga pernah dibawakan
saat National Presentation di Kapal Ms. Nippon Maru.
Kemudian, di akhir bulan Januari lalu dokter muda ini mendapatkan penempatan
sebagai dokter internship di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Hal ini sempat menjadi hambatan untuk melakukan long termnya di provinsi Bangka Belitung, sehingga
ia pada akhirnya memutuskan untuk melaksanakan PPA di tempatnya bekerja dengan pertimbangan tambahan bahwa Kalimantan Timur sendiri tidak memiliki wakil di SSEAYP 2014. Maka, ketika pada akhir bulan Februari ia berangkat ke Kalimantan Timur ditambah lagi dengan penetapan bahwa untuk 4 bulan
pertama Yudi ditempatkan di Puskesmas Pasir Belengkong, tercetuslah ide untuk
menyertakan PPA long term yang ia rencanakan menjadi salah satu program Puskesmas Pasir Belangkong tahun ini.
Untungnya, dikarenakan salah satu usaha peningkatan
kesehatan masyarakat di Puskesmas adalah upaya preventif (pencegahan) terhadap
penyakit maka Puskesmas yang merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan berkewajiban untuk
melakukan upaya tersebut terhadap seluruh masyakarat dengan berbagai tingkatan
umur, termasuk anak usia sekolah. Mengingat Post Program Activity (PPA) Garuda41 terkait pilah dan buang sampah sementara Garuda40 terkait gerakan mencuci tangan, maka ia mencoba memasukkan 2 PPA tersebut dalam program Puskesmas Pasir Belangkong yaitu pada program pendidikan PHBS di sekolah.
Pendidikan
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di sekolah merupakan langkah dasar dalam
menanamkan pola hidup yang bersih dan sehat sejak dini. Hal tersebut meliputi 8 point, yaitu:
- Gerakan
mencuci tangan pakai sabun
- Jajan
di kantin yang bersih dan sehat
- Rutin
berolah raga
- Pilah
dan buang sampah pada tempatnya
- Timbang
berat badan dan tinggi badan
- BAB dan
BAK di jamban
- Bersih
dari jentik nyamuk
- Katakan
tidak pada rokok.
Maka, kegiatan PPA tersebut di lakukan di 23 sekolah setingkat Taman Kanank-kanak hingga SMA/MA yang
berada di wilayah kecamatan Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, Propinsi
Kalimantan Timur. Hingga tanggal 07 April 2015, kegiatan tersebut telah dilakukan di 15 sekolah
dengan total peserta 357 siswa/i. Dalam program tersebut dilakukan beberapa kegiatan berupa
pemaparan/presentasi/penyuluhan yang disertai praktek langsung seperti cara
membedakan sampah organik dan non-organik serta 7 langkah mencuci tangan dengan
sabun.
Untuk
pemilahan sampah, siswa/i diajarkan cara membedakan antara sampah organik dan
non-organik serta mengenal pemanfaatan tiap jenis sampah tersebut. Siswa juga
diajarkan btentang kesadaran akan bahaya sampah yang tidak tertangani dengan baik dan akibatnya
bagi kesehatan. Dalam peragaan 7 langkah cuci tangan pakai sabun, siswa diingatkan
kapan saja waktu untuk mencuci tangan, cara mencuci tangan yang benar serta
penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh kebersihan tangan yang buruk. Kedua
rangkaian kegiatan di atas diikuti dengan sangat antusias oleh para siswa.
Sementara itu, bagi Yudi sendiri pelaksanaan PPA ini merupakan sebuah perjuangan tersendiri terutama jika menyangkut akses menuju sekolah di tiap desa yang sangat variatif. Terkadang sekolah tujuan dapat ditempuh dalam waktu singkat melalui jalan yang
beraspal namun kadang perjalanan membutuhkan waktu tempuh hingga 2 jam dengan melalui jalan berlubang,
bergelombang dan tidak beraspal. Bahkan, karena belum terbiasa dengan medan
tempuh seperti itu, ia sempat mabuk kendaraan saat kunjungan pertama. Untungnya, di setiap kegiatan yang ia lakukan selalu difasilitasi ambulance dari Puskesmas, alat
bantu/media presentasi serta pendampingan oleh staff/perawat Puskesmas.
Setelah sukses dengan pelaksanaan PPA di belasan sekolah tersebut, di masa yang akan datang,
kegiatan ini akan dijadikan program tahunan Puskesmas Pasir Belengkong dengan
bantuan pendanaan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Paser. Tentu saja, sebagai isiator dan pelaksana, ia berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat khususnya anak-anak.
Well, ini adalah salah satu bentuk pengabdian para delegasi setelah program usai, pengabdian dari delegasi Bangka Belitung untuk Kalimantan Timur dengan penuh cinta. Salut!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar