AIYEP atau Australia-Indonesia Youth Exchange Program Pertukaran Pemuda
Indonesia-Australia (PPIA) pertama kali diadakan tahun 1981.
Sejarah Program:
Program ini
merupakan gagasan dari Department of Foreign Affair and Trade (DFAT)
Australia yang menunjuk Australia-Indonesia Institute (AII) untuk
bekerjasama dengan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Kemenegpora)
Republik Indonesia dalam menyelenggarakan program pertukaran pemuda
diantara kedua negara.
Tentang Program:
Program ini terdiri dari 4 fase, fase Australia selama 2 bulan dan di
Indonesia selama 2 bulan. Di masing-masing negara dilaksanakan fase
kota dan fase desa. Setiap tahunnya, lokasi AIYEP selalu berubah,
berpindah dari satu negara bagian ke negara bagian lain, juga ketika di
Indonesia lokasi setiap tahunnya akan berbeda dengan tahun-tahun
sebelumnya.
Selama 2 bulan pertama, hanya peserta Indonesia saja yang akan
menjalani program di Australia, dan 2 bulan terakhir peserta Australia
akan bersama dengan peserta Indonesia menjalani program di Indonesia.
Jumlah peserta Indonesia adalah 18 orang dari 18 provinsi yang berbeda, terdiri dari 9 peserta Wanita dan 9 peserta pria, begitu pula dengan peserta Australia. total peserta adalah 36 orang.
Jumlah peserta Indonesia adalah 18 orang dari 18 provinsi yang berbeda, terdiri dari 9 peserta Wanita dan 9 peserta pria, begitu pula dengan peserta Australia. total peserta adalah 36 orang.
Sejak tahun 2002, selama fase Australia, AIYEP dikoordinir oleh The
Communication Network (TCN), sebuah konsultan yang bergerak di bidang
projek bilateral dengan Indonesia.
Di Indonesia, AIYEP dikoordinir oleh Kemenpora yang menunjuk seorang
Liaison officer yang pertama kali pada tahun 2010 yang menjadi
perpanjangan tangan menpora dalam koordinasi selama program fase
Indonesia berjalan. koordinasi program akan berada di lingkungan
pemerintah nasional (Kemenpora) dan juga pemerintah lokal (Dispora
provinsi, kota dan kabupaten).
Kegiatan peserta diantaranya adalah : Homestays di masing-masing
fase, Workplacement, Culture performance, dan juga Community development
projects.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar