Minggu, 12 April 2015

Post Program Activity dari delegasi SSEAYP 2014

 From Bangka Belitung to East Kalimantan With Love

Post Program Activity (PPA) merupakan bukti dari sebuah komitmen serius para delegasi Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang sejak tahun 2014 PPA menjadi suatu program wajib yang harus dilaksanakan oleh para delegasi terpilih dari tiap-tiap daerah segera setelah purna dari program yang diikuti. PPA yang juga merupakan salah satu penilaian dalam tahap seleksi PPAN di masing-masing daerah harus dilaksanakan sesuai dengan timeline yang diajukan delegasi dalam proposal PPA mereka. 
Pada tahun ini salah satu delegasi Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, dr. Yudi Pranata, telah merampungkan PPAnya beberapa waktu yang lalu. Sebenarnya sebagai delegasi SSEAYP Yudi telah melakukan PPA group langsung setelah program selesai. Hal tersebut dikarenakan untuk program SSEAYP, PPA dibedakan menjadi 2 term, yaitu short-term (jangka pendek) dan long-term (Jangka panjang). Perbedaan antara kedua nya adalah short-term hanya dilakukan selama satu hari secara bersama oleh para delegasi dan alumni di satu tempat yang telah ditentukan, sedangkan long-term dilakukan oleh masing-masing delegasi secara individu di masing-masing daerah (provinsi asal). Adapun tema PPA short-term dan long-term yang dipilih Garuda41 (para IPYs SSEAYP 2014) adalah pemilahan dan pemanfaatan sampah.

PPA Short-term Garuda41 telah dilakukan sekembalinya para delegasi ke Indonesia pada  21 Desember 2014 lalu. Bertempat di Kelurahan Manggarai, Jakarta pusat, kegiatan ini berlangsung sejak pukul 7 pagi hingga 12 siang. Ada lebih dari 120 anak dan orang tua yang mengikuti kegiatan ini. Isi kegiatan adalah mengajarkan anak-anak tentang memilah sampah organik dan non-organik. Para orang tua diajarkan mengkreasikan  kantong plastik bekas menjadi bunga, menganyam sachet plastik bekas menjadi pita serta cara membuat kompos dari limbah rumah tangga. Di akhir kegiatan para delegasi Garuda41 menampilkan tarian Liko’ Pulo yang sebelumnya juga pernah dibawakan saat National Presentation di Kapal Ms. Nippon Maru.
Kemudian, di akhir bulan Januari lalu dokter muda ini mendapatkan penempatan sebagai dokter internship di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Hal ini sempat menjadi hambatan untuk melakukan long termnya di provinsi Bangka Belitung, sehingga ia pada akhirnya memutuskan untuk melaksanakan PPA di tempatnya bekerja dengan pertimbangan tambahan bahwa Kalimantan Timur sendiri tidak memiliki wakil di SSEAYP 2014. Maka, ketika pada akhir bulan Februari ia berangkat ke Kalimantan Timur ditambah lagi dengan penetapan bahwa untuk 4 bulan pertama Yudi ditempatkan di Puskesmas Pasir Belengkong, tercetuslah ide untuk menyertakan PPA long term yang ia rencanakan menjadi salah satu program Puskesmas Pasir Belangkong tahun ini.
Untungnya, dikarenakan salah satu usaha peningkatan kesehatan masyarakat di Puskesmas adalah upaya preventif (pencegahan) terhadap penyakit maka Puskesmas yang merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan berkewajiban untuk melakukan upaya tersebut terhadap seluruh masyakarat dengan berbagai tingkatan umur, termasuk anak usia sekolah. Mengingat Post Program Activity (PPA) Garuda41 terkait pilah dan buang sampah sementara Garuda40 terkait gerakan mencuci tangan, maka ia mencoba memasukkan 2 PPA tersebut dalam program Puskesmas Pasir Belangkong yaitu pada program pendidikan PHBS di sekolah. 
            Pendidikan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di sekolah merupakan langkah dasar dalam menanamkan pola hidup yang bersih dan sehat sejak dini. Hal tersebut meliputi 8 point, yaitu:
  1. Gerakan mencuci tangan pakai sabun
  2. Jajan di kantin yang bersih dan sehat
  3. Rutin berolah raga
  4. Pilah dan buang sampah pada tempatnya
  5. Timbang berat badan dan tinggi badan
  6. BAB dan BAK di jamban
  7. Bersih dari jentik nyamuk
  8. Katakan tidak pada rokok.


            Maka, kegiatan PPA tersebut di lakukan di 23 sekolah setingkat Taman Kanank-kanak hingga SMA/MA yang berada di wilayah kecamatan Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, Propinsi Kalimantan Timur. Hingga tanggal 07 April 2015, kegiatan tersebut telah dilakukan di 15 sekolah dengan total peserta 357 siswa/i. Dalam  program tersebut dilakukan beberapa kegiatan berupa pemaparan/presentasi/penyuluhan yang disertai praktek langsung seperti cara membedakan sampah organik dan non-organik serta 7 langkah mencuci tangan dengan sabun. 
            Untuk pemilahan sampah, siswa/i diajarkan cara membedakan antara sampah organik dan non-organik serta mengenal pemanfaatan tiap jenis sampah tersebut. Siswa juga diajarkan btentang kesadaran akan bahaya sampah yang tidak tertangani dengan baik dan akibatnya bagi kesehatan. Dalam peragaan 7 langkah cuci tangan pakai sabun, siswa diingatkan kapan saja waktu untuk mencuci tangan, cara mencuci tangan yang benar serta penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh kebersihan tangan yang buruk. Kedua rangkaian kegiatan di atas diikuti dengan sangat antusias oleh para siswa.
           Sementara itu, bagi Yudi sendiri pelaksanaan PPA ini merupakan sebuah perjuangan tersendiri  terutama jika menyangkut  akses menuju sekolah di tiap desa yang sangat variatif. Terkadang sekolah tujuan dapat ditempuh dalam waktu singkat melalui jalan yang beraspal namun kadang perjalanan membutuhkan waktu tempuh hingga 2 jam dengan melalui jalan berlubang, bergelombang dan tidak beraspal. Bahkan, karena belum terbiasa dengan medan tempuh seperti itu, ia sempat mabuk kendaraan saat kunjungan pertama. Untungnya, di setiap kegiatan yang ia lakukan selalu difasilitasi ambulance dari Puskesmas, alat bantu/media presentasi serta pendampingan oleh staff/perawat Puskesmas.   
Setelah sukses dengan pelaksanaan PPA di belasan sekolah tersebut, di masa yang akan datang, kegiatan ini akan dijadikan program tahunan Puskesmas Pasir Belengkong dengan bantuan pendanaan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Paser. Tentu saja, sebagai isiator dan pelaksana, ia berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat khususnya anak-anak. 
Well, ini adalah salah satu bentuk pengabdian para delegasi setelah program usai, pengabdian dari delegasi Bangka Belitung untuk Kalimantan Timur dengan penuh cinta. Salut!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar