Jumat, 14 Maret 2014

Tips: Sukses Seleksi PPAN, Bagaimana? (Part 1)



Oleh: Edwinnata Bustami

Flyer credit to Bella Baroqah*
Sejak dari satu bulan lalu hingga saat ini PCMI seluruh Indonesia masih gencar-gencarnya mempromosikan Seleksi Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) 2014. Dalam seleksi ini tentu terdapat kompetisi. Pasti ada banyak diantara kamu yang pernah mengikuti kompetisi olimpiade sains atau lomba cerdas cermat di bangku sekolah atau di universitas atau perguruan tinggi dulu. Dalam lomba-lomba sejenis ini, kamu haruslah pintar menjawab pertanyaan dengan cepat dan tepat. Siapa yang paling banyak menjawab pertanyaan dengan benar, lalu mendapat skor tertinggi maka dia-lah yang menang.

Sayangnya, itu tak terjadi di seleksi PPAN ini. Seleksi ini bukan sekedar tentang kepiawaian menjawab pertanyaan lalu menjadi pemenang. Sekedar pintar, berwawasan luas, prestatif, aktif organisasi, bahasa Inggris cas cis cus, tidak cukup untuk meloloskan diri kamu dalam seleksi ini. Jika penyelenggara seleksi ini sekedar menderetkan nilai atau skor yang diperoleh peserta dari tes-tes yang ada seperti Bahasa Inggris, psiko tes dll, maka siapapun bisa melakukannya, tak perlu PCMI, tak perlu seleksi nasional, tak perlu PDT, tak perlu KEMENPORA RI memantau, tak perlu ada rakor nasional yang membahas PPAN. Seleksi ini sepertinya lebih rumit dari itu.

Melalui seleksi ini, someone’s life is going to change. Karena tugas ini tak sederhana, maka alumni program yang ditunjuk oleh pemerintah melalui KEMENPORA RI atau/dan Dispora, akan membantu para peserta untuk menggali potensi dan mengeksplor kepribadian mereka dalam seleksi PPAN. Alumni program itu they have been there and know every single things about it. Maka yang dicari bukan hanya yang paling hebat dan terpintar, melainkan pemuda yang pas untuk setiap program yang tentunya memenuhi kriteria. Yang perlu kamu ketahui adalah para alumni atau komite bukan judge melainkan orang yang lebih dahulu ikut program lalu membantumu untuk mengeksplor diri selama seleksi. Para alumni ini tak hanya sendiri, mereka didampingi oleh para professional yang menangani psiko tes dan tes Bahasa Inggris. Dua pihak ini bersama Dispora Propinsi akan merundingkan nominasi kandidat terpilih bersama-sama.

Nah, pada kesempatan kali ini, PCMI Babel ingin berbagi beberapa hal penting agar bisa membantu persiapan kamu mengikuti seleksi PPAN Babel.


LURUSKAN NIAT

Meluruskan niat adalah hal yang pertama yang harus dilakukan. Niatkan untuk ibadah karena Tuhan YME. Dalam setiap kompetisi, setiap peserta hendaknya menyadari sepenuhnya bahwa hal itu bukan lah sesempit urusan menjadi pemenang. Ada banyak hal-hal positif yang mungkin bisa kamu dapatkan seperti silaturahmi dengan mendapat teman baru dan memperoleh pengalaman baru dari setiap peserta yang ditemui dalam proses seleksi. Dengan niat tersebut segala aktivitas yang kamu lakukan akan memberikan feedback positif untuk hidup kamu. Yakinlah bahwa niat yang lurus pula seakan memudahan berbagai kesulitan yang akan dihadapi nanti.


MENCARI INFORMASI dan MEMPERSIAPKAN BERKAS

Carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang program dari internet dan alumni. Informasi program bukan sekedar negara yang dikunjungi, namun juga konten program. PPAN tak melulu soal negara yang akan dikunjungi, melainkan juga komposisi program masing-masing. Hal ini akan memudahkan kamu mengetahui kesesuaian program dengan potensi diri dan passionmu, sehingga ketika seleksi kamu sudah memiliki gambaran memadai tentang hal-hal yang harusnya dapat dioptimalkan.
Update juga informasi pendaftaran dan catat deadlinenya. Jangan menunda-nunda untuk mempersiapkan berkas dan mengisi form. Jika dilakukan dengan semangat, maka kamu tak memerlukan waktu satu jam untuk mengisi form aplikasi.

MENULIS ESAI 

Bagian ini salah satu yang terpenting. Menulis esai tak jauh berbeda dengan bercerita tentang diri kamu pada seorang teman. Di sini, komite seleksi memberimu kesempatan untuk menjelaskan latar belakangmu mulai dari riwayat pendidikan, kepribadian, potensi dan prestasi yang kamu miliki. Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan dalam penulisan esai adalah, kebanyakan applicants akan menulis 100 persen hanya tentang kelebihannya. Namun demikian bukan berarti juga harus memuat seluruh keburukan kamu koq. Di sini, kamu juga bisa menjelaskan hal-hal yang masih perlu dikembangkan lagi dalam dirimu dan hal tersebut dapat dikembangkan menjadi salah satu alasan kamu ingin ikut program ini. Di seleksi PPAN ini alasan seseorang direkomendasikan, tidak melulu karena kelebihan dan kehebatannya loh, tapi bisa juga seseorang dipilih setelah komite tahu ada potensi dalam dirinya yang masih perlu ditingkatkan, dan PPAN menjadi salah satu tempat yang layak dan pas baginya untuk berkembang.

SELEKSI TAHAP DUA
Setelah seleksi administrasi, biasanya ada tahapan seleksi lanjutan sebelum ke final. Namun dalam kondisi tertentu tahapan ini bisa dihilangkan. Jika diadakan, peserta akan diberikan tugas, misalnya membuat karya tulis, portofolio atau project plan. Tipsnya adalah mengikuti instruksi yang diberikan komite terkait tugas tersebut. Selain itu penting untuk meninjau ulang tugas yang telah dibuat. Jika itu dalam bentuk karya tulis maka, sisakan waktu 1 hari sebelum mengumpulkan, agar bisa memeriksa kembali konten dan penulisannya, bahasa kerennya disebut editing . Biasanya pada saat memeriksa kembali, kamu akan mendapat ide untuk menyempurnakan tulisanmu.

Di bagian ini, komite seleksi akan membagi tugas menjadi dua tim yakni tim administrasi (admin) dan tim penilai. Tim admin akan mensortir file karya tulis peserta. Mereka akan menghapus nama peserta yang tertera dalam file karya tulis tersebut dan menggatinya hanya dengan nomor urut peserta. Rekapan karya tulis ini selanjutnya diperiksa oleh tim penilai. Tim penilai tidak akan bisa mengenali pemilik karya tulis karena hanya tertera nomor urut setelah namanya dihapuskan oleh tim admin. Skor yang didapat dari tim penilai akan diberikan pada tim admin untuk kemudian disesuaikan dengan data nomor dan nama peserta pada tim admin saat mengkalkulasi skor. Tujuanya adalah membuat seleksi semakin kompetitif.

SELEKSI AKHIR

Jika lulus seleksi tahap dua, para peserta akan diundang pada seleksi akhir yang diselenggarakan 2 hingga 3 hari di Pangkalpinang. Untuk Prop. Kep Babel tahap akhir seleksi PPAN akan diadakan bersamaan pada April nanti. Di sini -lah kamu diberikan kesempatan untuk mengeksplor diri kamu melalui beberapa aktifitas berikut:

1. FOKUS GRUP DISKUSI

Penting bagi kamu mengupgrade wawasan tentang isu-isu aktual yang sedang terjadi. Dalam FGD biasanya peserta akan diberi studi kasus yang diambil dari isu daerah, nasional ataupun internasional. Misal pada tahun lalu FGD mengangkat topik tentang Kapal Hisap, Miss World dan Nuclear Power Plan. Di dalam FGD, kamu diberikan kesempatan untuk: a) berdiskusi dalam kelompok, b) menjelaskan pengetahuanmu tentang isu tersebut, c) menyampaikan pendapatmu tentang isu tersebut dan merespon pendapat lain, d) menjadi pendengar yang baik dan saling menghormati/respect.

2. MENGHADAPI INTERVIEW

Interview adalah bagian yang mungkin bisa menjadi momen menegangkan bagi peserta. Interview ini melibatkan anggota komite yang terdiri dari beberapa orang. Melalui interview ini, komite akan langsung berinteraksi dengan peserta dan menggali lebih dalam kepribadian, cara berkomunikasi dan potensinya. Biasanya tekanan di interview ini sangat lah besar. Bahkan di beberapa propinsi ada cerita peserta yang sampai menangis setelah keluar dari ruang interview dan hal tersebut beebrapa kali terjadi pula di seleksi PPAN Babel. MENGERIKAN? Belum tentu.
Tekanan yang mungkin kamu rasakan dari komite melalui serbuan pertanyaan, ditambah dengan intonasi bertanya yang mungkin beragam, akan membuat kamu merespon. Respon tersebut akan menjadi tolak ukur bagi komite untuk melihat lebih dalam bagaimana kamu merespon situasi dalam tekanan. Tekanan yang mungkin kamu rasakan di seleksi itu belum ada apa-apanya dibanding dengan tekanan yang mungkin akan dirasakan jika kamu terpilih dan manjalankan persiapan program. Contohnya di SSEAYP saja, setelah terpilih para kandidat akan menjalani beberapa training dimulai dari training regional, training SII-alumni, training persiapan PDT, dan PDT (Pre-Derparture Training). Jika diinterview saja kamu sudah merasa tertekan, komite akan berfikir bagaimana bisa kamu layak dipilih untuk ikut program dengan persiapannya yang tak sedikit dan sederhana itu.

Tips untuk menghadapi interview adalah 1). Pelajari kemungkinan pertanyaan yang akan diajukan. Biasanya pertanyaan adalah seputar apa yang kamu utarakan dalam esai dan formulir aplikasi. Maka jangan ragu untuk mulai latihan atau melakukan rekonstruksi di depan cermin untuk menjwab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul itu. 2). Tak hanya kata-kata, intonasi dan mimik muka juga menjadi hal yang penting dalam interview. Biar ga nervous, buat suasana menjadi santai dengan mengobrol dengan peserta lain dan melakukan aktifitas yang membahagiakan sebelum masuk ke ruang interview.

(to be continued)
*Penulis adalah Alumni SSEAYP 2011








2 komentar:

  1. Dear admin,
    Sekedar berbagi sudut pandang dan info, jika diantara teman-teman ada yang tahu program beasiswa IELSP yg didanai oleh US State Department menurut saya tidak jauh berbeda dengan PPAN. Kompetisi semacam ini bukan tentang nilai TOEFL tertinggi atau IPK tertinggi atau juga teraktif dalam organisasi dan sejenisnya, namun ada harapan dan target tersendiri dari penyelenggara dan tentunya mereka memiliki standard penilaian tersendiri, bahkan penempatan seorang kandidat di state yg berbeda-beda juga berdasarkan pertimbangan semisal ketahanan fisik, kepribadian dan lain-lain. Saya sebagai salah satu penerima beasiswa ini di tahun 2008 silam sangat merasakan hal tersebut. Secara nilai TOEFL ketika itu di propinsi Bengkulu ( saya kuliah di Curup, Bengkulu jadi region tes untuk Bengkulu) bukanlah yang tertinggi, dan Bahasa Inggris saya bukan yang terhebat. Bahkan secara penampilan gaya berpakaian-pun saya tidak dalam kondisi terbaik (bayangkan saja setelah melalui perjalanan hampir 3 jam melalui jalan perbukitan Curup-Bengkulu), namun Masyallah Tuhan selalu punya cara membuka rezeki. Saya percaya (begitu-pun teman-teman lain dari IELSP) bahwa ada potensi-potensi yang perlu kita optimalkan dan ada potensi-potensi yang bahkan kita belum tahu itu ada, namun penyelenggara (dalam hal ini IIEF dan tim penguji) dengan jeli bisa menilai hal tersebut. So, teman-teman, jika boleh saya memberikan sudut pandang saya, sekali lagi kompetisi seperti ini, termasuk PPAN, bukan tentang menang dan kalah, tapi tentang banyak hal, termasuk pengembangan kepribadian, attitude, karakter individu, serta potensi-potensi yang ada dalam diri seseorang, leadership, management dll. Tak perlu minder apalagi jumawa terhadap diri kita, karena dalam seleksi semacam ini kita akan bertemu dengan banyak orang yang mungkin tidak lebih hebat dari diri kita,meski secara nyata seringkali yang kita jumpai sebagai rival-partner kita adalah orang-orang yang ternyata jauh lebih hebat dari kita. Namun, yang harus dilakukan adalah percaya pada kemampuan kita, berikan usaha maksimal, tetap terus belajar dari banyak hal dan banyak orang, pada akhirnya rezeki tak akan pernah tertukar. Sekedar info, saya telah menanti untuk menjadi bagian dari PPAN dan PCMI sejak saya mengenal PPAN di tahun 2005 dan banyak hal yang saya pelajari selama proses hampir 7 tahun itu.



    Salam hangat dari saya

    Dio 'Dee' Andespa

    BalasHapus
  2. Terimakasih kakak atas infonya :) :D

    BalasHapus